Ayo Bermaulid ‘Ala Nabi …!
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ؟ قَالَ: «ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ، وَيَوْمٌ بُعِثْتُ – أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ –
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari senin, maka beliau menjawab : “Itu adalag hari aku dilahirkan, hari aku diutus sebagai nabi, dan hari diturunkan wahyu kepadaku” (HR Muslim no 1162)
Cara maulid Nabi yaitu :
1) dengan berpuasa sebagai bentuk bersyukur kpd Allah.
2) dilakukan setiap pekan bukan tiap tahun
Namun cara maulid ala Nabi diganti dgn cara model sekarang ;
1) dengan bersenang-senang dengan menyediakan banyak makanan, bahkan ada yg mengadakan pawai dengan membuat patung-patungan hewan makhluk bernyawa. Sehingga banyak mubadzir
2) dilakukan setiap tahun
3) terkadang dibarengi dengan kemungkaran-kemungkaran seperti:
– musik-musikan
– ikhtilat (bercampurnya) lelaki dan wanita, dll (silahkan baca kembali https://firanda.com/index.php/artikel/lain-lain/404-kemungkaran-acara-maulid-yang-diingkari-oleh-pendiri-nu-kiyai-muhammad-hasyim-asy-ari-rahimahullah)
Apakah kita ingin mengganti cara maulid nabi dengan cara yang buruk?
أَتَسْتَبْدِلُونَ الَّذِي هُوَ أَدْنَىٰ بِالَّذِي هُوَ خَيْرٌ
“Maukah kalian mengambil yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik?”